Sesuai judul, ini tentang patah hati. Bohong kalo lo ngga pernah ngerasain apa yang gue alamin ini. Gue inget sesuatu, ada yang bilang, “kita jadi kreatif ketika patah hati”. Ada juga yang bilang, “kita bakal lebih peka sama lirik lagu yang kita denger atau tulisan yang kita baca, waktu kita lagi patah hati.” And that's why I write this note guys. Yes! About broken heart.
Sebagian orang yang hidup pasti pernah patah hati. Tapi ya itu, ngga semua yang berani ngaku tapi ngga sedikit juga yang udah ngaku. Contohnya gue, (hampir sering) pernah patah hati, once or twice lah. Bukan cuma sekedar patah hati kayak ABG yang diputusin pacarnya kebanyakan. Tapi ini patah hati yang sedikit lebih “mature” tingkatnya.
Have you ever felt something like this? Waktu lo ngga pernah berani buat bilang ke cowo itu kalo lo suka sama dia. Karena ketika itu, lo terlalu malu buat sekedar nyapa dia, terlalu gengsi ngebbm dia duluan, apalagi untuk jujur tentang perasaan lo ke dia. Susah. Lo simpen semuanya rapih didasar hati. Sampe one time lo dihadepin sama keadaan yang bikin lo dan dia gak ketemu atau lebih renggang, beda deh ngga kayak dulu. DAN akhirnya lo ngeliat foto cowo itu didunia maya. Di foto itu dia keliatan senyum ikhlas.. Seneng banget, sama seorang cewe. Ya seorang cewe. Menggenggam erat tangan si cewek, lebih tepatnya. Bergaya lunglai didepan kamera.
Have you ever felt something like this? When you try to compare this girl to yourself. She’s not really pretty, but she looks so kind. Dia ngga begitu cantik, tapi dia keliatan lebih baik. She’s not a girl of everybody’s dream, but she has lovely eyes, like a puppy’s eyes. She’s not tall and slim and shiny, but she looks good in what she’s wearing. She’s not that smart, but she’s not that stupid. Dia ngga keliatan cewe pinter tapi juga ngga bodoh. Yes you know she’s not stupid, because you really know that the boy that you like would never choose a stupid girl to be his girlfriend. They're look so best couple.
Have you ever felt something like this? Ketika lo masih bahkan terus menerus ngeliatin foto si cowo dengan cewenya itu, dan lo mulai berkata dalam hati, they’re very cute together. Yes, you’re still jealous, ya cemburu. Tapi tanpa disadari dalam hati lo malah mengakui kalo mereka tuh emang cocok. WHAT? Cocok! Yes! Lo mulai meng-iya-kan kalo tipe cewe kayak dia lah yang paling cocok berdiri di samping si cowo. Entah dengan sadar atau engga lo ngomong gitu dalam hati. Heloooooo, that's cowo yang pernah lo taksir bahkan sampe sekarang masih ada jelas on your mind. Dan dengan pasrahnya bersyukur dalam hati karena lo gak terlalu jomplang kalo dibandingin sama si cewek :D
Tapi yang pasti, lo sedikit seneng ngeliat si cowok milih cewek itu (yang mungkin tepat) dan timbul sepercik doa ikhlas semoga mereka bahagia :")
If you have felt the same way I write above, berarti lo pernah patah hati, in mature way. Patah hati yang ngga bikin lo jadi bertindak tolol. Patah hati yang 'mungkin' cuma dirasain beberapa menit, and after that, you move on, easily. Because you don't know musti ngapain lagi. Patah hati yang sebenernya gak punya maksud apa-apa selain menyesal kenapa dulu lo terlalu gengsian, terlalu jual mahal. Padahal mungkin aja lo yang akan ada di foto itu sekarang. Mungkin aja lo yang akan berbahagia, bukan cewe itu.
But, one thing you should know, life is about consequences. Dulu lo pernah memilih untuk ngga berjuang karena gengsi, untuk bisa mendapatkan apa yang lo suka dan mau milikin, konsekuensinya ya sekarang lo patah hati ketika apa yang lo suka itu malah udah jadi milik orang lain. Wajar. Adil.
And for us, you and me, yang pernah atau sedang patah hati secara mature, we deserve a good love life. Someday. Out there. Trust me :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar